Thursday, July 8, 2010

Stupidity and “Inconsolable”

Saya bisa bilang kalau saya orang yang kelewat idiot. Kelewat bodoh, tapi itu kata saya sih, enggak tahu gimana pendapat orang lain atau mungkin yang ngebaca post ini.
Ceritanya gini, ada seseorang (sebut aja B) yang sehari-hari saya bener-bener perhatiin, pada suatu malam, dia ada kegiatan sampe malem dan dia enggak ngasih kabar sama sekali ke saya.
Ok, saya ngerti sih, dia pasti capek, dsb hingga emang enggak memungkinkan untuk ngasih kabar ke saya. Namun, ya itu tadi, SAYA KELEWAT IDIOT. Jadi saya tetep aja kemat-kemut sendiri kepikiran si B. Hal ini juga sukses membuat saya enggak bisa tidur karena ditambah firasat bahwa saya, dalam beberapa jam ke depan, akan dikejutkan oleh sesuatu yang menyangkut masa lalunya yang nantinya akan membuat saya amat sangat sensitif. Dan benar saja, setelah sukses lelap selama 3 jam, saya terbangun dan menemukan sebuah SMS dari sebuah jejaring sosial yang saya ikuti tentang status si B, yang (menurut feeling) saya adalah perihal masa lalu B yang….Well, yup, his past and it made me pretty sensitive about it ..
And I must say, that is my stupidity..
Saya sebenarnya bukan tipe orang yang suka mengungkit yang namanya MASA LALU, tapi entah mengapa kali ini, saya enggak bisa membuat itu berlalu bagai angin, dan malah berpikir yang enggak-enggak tentang bab masa lalu B yang lain yang lebih sensible. Saya udah mencoba, tapi DAMN! Nihil hasilnya … Padahal, SUMPAH, saya percaya sama B kalau dia enggak akan menilik masa lalunya itu, tapi tetep …. aja ! Saya enggak bisa enggak menilik ke sana. See ? It’s my stupidity, if not why would I think about it while the person who have this past story doesn’t think about it anymore ? Yah, secara terang-terangan, jawabannya adalah “KALAU BUKAN ORANG BEGO, MAH, ENGGAK ADA” .
Sebenernya ada lagi, saya bodoh karena saya terlalu berfirasat. (Mungkin) seandainya enggak ada firasat kayak gitu, enggak bakal se-ngedown ini saya, karena dengan adanya firasat kayak gitu, saat firasat itu mendapat pembenaran, maka rasanya sakit bukan main, and again, KALAU BUKAN ORANG BEGO, MAH, ENGGAK ADA .Padahal, toh, belum tentu semua firasat itu bener kan? Yah, dalam kata lain, saya dipusingkan oleh pikiran saya sendiri.
Next, saya mencoba menutupi rapat-rapat dari B soal ke’tidak baik-baik’an saya, tapi sayang aduhai sayang, saya tidaklah berhasil menutupinya. Bayangkan! Saya yang sudah terlalu sering berhasil berakting di depan orang banyak, tidak dapat berakting dengan baik di depan seorang manusia bernama B. Gosh! Bego kuadrat kubik, dah...
Segala kebodohan itu berlanjut hingga meteskan air mata saya dan membuat keadaan semakin canggung. URGH! I hate when things went like this! Dan sialnya lagi, saya enggak bisa bener-bener ngungkapin segalanya ke B. Well, bener-bener kayak lagu “Inconsolable”-nya Backstreet Boys …

I close the door
Like so many times, so many times before
Felt like a scene on the cutting room floor
when i let you walk away tonight
Without a word

I try to sleep, yeah
But the clock is stuck on thoughts of you and me
A thousand more regrets unraveling, ohh
If you were here right now, I swear,
I'd tell you this

Baby I don't want to waste another day
Keeping it inside it's killing me
Cause all i ever wanted, it comes right down to you (to you)
I wish that I could find the words to say
Baby I would tell you every time you leave
I'm inconsolable

I climb the walls
I can see the edge but I can't take the fall, no.
I memorized the number
So why can't i make the call
Maybe 'cause I know you'll always be with me
In the possibility (ohh)

I don't wanna be like this
I just wanna let you know
That everything that i hold in
'Cause everything that i can't let go (can't let go, yeah)

Don't you know it baby
I don't want to waste another day

I wish that I could find the words to say
Baby I would tell you every time you leave
I'm inconsolable



Sekarang, setuju kan kalau saya ini IDIOT a.k.a BODOH a.k.a BEGO a.k.a TOLOL ??? Sampai-sampai saya bingung sama Tuhan.. sampai saya menuturkannya lewat jejaring sosial nuansa biru yang saya ikuti :“Tuhan lucu ya .. Ngebolehin dan ngebiarin manusia kayak gue hidup sampe detik ini .. Ihwaww ..


Itu pun saking saya takjubnya sama Tuhan yang mengizinkan manusia bodoh dan merugikan banyak kalangan seperti saya ini bernafas sampai sekarang. Itu seseuatu yang W.O.W aja bagi saya … Yah… intinya yang saya rasakan sekarang adalah saya tidak baik-baik saja entah sampai kapan …

Ada lagi ding, gara-gara kebodohan saya ini, saya jadi berlaku lebih bodoh lagi, yaitu sepanjang hari saya harus melayangkan senyum semu pada teman-teman saya dan berbohong dengan bodohnya berkata “enggak apa-apa” ketika mereka menangkap basah saya meneteskan air mata yang sedikit.

Maaf ya B .. seharusnya kamu enggak kena dampak kebodohanku … Maafin aku juga ya, teman-temanku sayang .. Maaf juga ya, Tuhan, ciptaanMu yang satu ini enggak kunjung pinter …

No comments:

Post a Comment

Thank's for reading this post. It's a pleasure of mine if you willing to share some comments about it :)
Feel free to comment anything. Love ya!
.Rafaela Maria Angelina Indra.