Tahun ini tahun terakhirku di sekolah menengah akhir (amin) dan otomatis tahun terakhir aku ambil andil dalam “penggojlokkan” siswa baru (baca: MOPD -> Masa Orientasi Peserta Didik *tiap tahun ganti deh kayaknya nih istilah hhu). Wow .. entah kenapa aku yakin banget aku bakal merindukan momen-momen, kesempatan ini. Huhu
Tahun lalu, saat aku duduk di kelas XI, aku mendapat kepercayaan menjadi pembimbing kelas. Itu hal yang amat sangat menyenangkan :) Tahun ini, jabatan yang diberikan padaku lebih berat lagi (berapa kilo ya? :P), yaitu HAKIM. Hehe
Padahal dalam 2 tahun terakhir, udah enggak ada jabatan Hakim. Tapi enggak tahu juga deh, kenapa tahun ini diadakan lagi dan kebetulan saya dipercaya untuk menjabatnya bersama 5 teman saya. Alasannya, kami ini:
Cukup konyol, sehari-hari kami dipenuhi kegilaan sedemikian rupa yang membuat kami jauh dari kata “sengak”
Edan semua, kami emang punya penyakit hiperaktif dan enggak bisa jauh-jauh dari yang namanya kenyelenehan,
Enggak segitu galaknya sebenarnya. Kami emang kadang “galak”, tapi hanya di saat-saat tertentu untuk keperluan-keperluan tertentu, karena pada dasarnya kami ini cuma tegas, enggak sok galak gitu
Enggak selalu hidup “lurus” di sekolah sehingga dirasa mampu untuk menjadi hakim yang dituntut untuk menjadi panutan siswa baru (aku curiga, apa jangan-jangan kami ditunjuk biar kami ‘tobat’ ya? Hehe). Sebagai bukti, ada hakim yang sehari-harinya telat sampai-sampai kartu pelanggarannya penuh, ada juga yang sehari-hari enggak pernah nggenahseragamnya, aku sendiri juga enggak jauh-jauh dari predikat murid malas di kelas lantaran sering tidur di kelas, ada juga yang rajin jadi peserta tetap remidi hampir semua mapel, ada juga yang jadi sumber segala informasi sekolah (bigos), ada juga yang di kelas sering jadi seksi keonaran.
Padahal, hakim itu dituntut untuk normal (enggak nyeleneh), terlihat sengak (supaya pada nganggep hakim nyebelin dan seram), galak (ya tegas sih sebenarnya, tapi buat kamus adik kelas pasti jadi galak dan sangar), dan murid teladan (nah, berarti hidupnya lurus nih..). Wew, enggak masuk kriteria banget kan kami? Hahahaha :)) Namun yang menyelamatkan kami adalah kemampuan akting kami yang (ternyata) cukup bagus. Hehe. Meskipun begitu, tetap aja kami ber-6 adalah hakim KOPLAG. hehe.
Sebenarnya nih kalau boleh jujur …
Pada saat MOPD itu (12-15 Juli 2010), aku lagi dalam kondisi batin dan mood yang enggak baik banget. Aku mengalami sebuah problem yang membuatku sempat hampir enggak yakin aku bisa menjalankan tugasku dengan baik. Namun dengan segenap motivasi diri dan meyakinkan diri bahwa aku sempat mendapat predikat sebagai aktris yang baik, maka kukerahkan seluruh kemampuanku untuk berakting di depan siswa baru, tapi tetap mencoba untuk membendung luapan emosi atas problemku. Aku enggak mau adik kelas baruku malah jadi sasaran luapan emosiku secara bukan merekalah yang pantas mendapatkannya. Terlebih tujuan mereka ikut MOPD kan untuk pembentukan mental mereka menjadi siswa SMA sejati (halahh bahasanyaaaa ….).
Untungnya,
Siswa baru tahun ini enggak parah-parah amat untuk dibentuk. Emang sih, tetep aja ada yang susahnya amit-amit jabang bayi untuk dibentuk, tapi paling enggak yang mau bekerjasama lumayan banyak. Ini cukup membantu lho, soalnya mengurangi stress kami, para panitia. Hehe. Yang jadi masalah malah berasal entah darimana, yaitu NGARET, alias jadwalnya jadiMOLOR BE GE TE ZET. Wewh -.-
Namun kami enggak seberapa stress sih soalnya kami semua bisa have fun dengan tugas kami masing-masing. Tapi jujur nih, para hakim cukup tersiksa harus meredam bakat konyol kami selama berjam-jam. Saking tertekan bakat kami itu ada beberapa saat bakat kami ‘kebocoran’, tapi untungnya enggak banyak sih. Hehe.*aku pun harus memendam segala ke-alay-anku hingga gagal mendapat gelar “kakak terlebay”. Hehe.
Aku yang lagi enggak baik-baik saja pun jadi lumayan terhibur dengan keceriaan orang-orang di sekitarku. Meskipun enggak bisa dipungkiri saya kalau tersenyum hanya akting dan tertawa pun hanya seadanya dan sebisanya saking enggak sehatnya batin saya waktu itu. Huhu. *maaf ya teman-temanku, aku harus berakting bahkan di depan kalian … -.-
Tahu enggak…
Di dua hari terakhir, para hakim udah enggak sanggup menahan hasrat gila dalam diri. Alhasil, kami mengalami kebocoran besar. Hehe. Panitia yang lain pun enggak tanggung-tanggung jadi tambah gila dengan dipimpin para hakim. Tinggal adik kelas baru yang bingung dan akhirnya nanya, “Lhah Kak, kayaknya kemaren galak banget, kok sekarang jadi gini Kak? Mbok ya gini aja Kak, jangan galak-galak”. Hahahahahaha. Wah, itu merupakan satu bukti bahwa kami telah berakting dengan baik pada dua hari awal. Haha *bangga euyy … Belum lagi dua di antara enam hakim ini berhasil menyandang gelar “kakak tergalak” *sayangnya di antara dua itu bukan aku, padahal aku udah berharap huhu.. Untung lagi, para adik kelas baru enggak terus jadi takut sama hakim, malah jadi ramah dan tambah sopan lho! :D
Bukti dari adik kelas baru ini enggak membenci hakim adalah pada saat hari terakhir per individu harus member cokelat dan surat cinta pada panitia yang ia pilih, para hakim enggak ada yang enggak dapet lho! Semuanya dapet dan semuanya dapet lebih dari 1! *aku malah peningkatan, yang tahun sebelumnya cuma dapet 5 cokelat dan surat cinta, kemaren dapet 11.. hehe. Bahkan pasca MOPD, mereka masih rajin menyapa dan melontarkan senyum pada kami :)
Ya pokoknya asik banget deh! Aku jadi makin merasa bahwa saya akan merindukan punya adik kelas kayak mereka. Hehe. Jarang banget lho adik kelas mau akrab sama kakak kelas (apalagi yang udah kelas XII), tapi enggak sok akrab dan santun meskipun saat masa orientasi udah “disiksa”. Hehe.
Last but not least,
Selamat buat siswa baru ya! Tetaplah jadi adik-adik kelas yang kusayangi dan jadilah siswa yang berbakat : ) *halah macam orator aja deh gw …^^
Dan mohon doa buat kami, kakak-kakak kelas XII biar lulus semua dengan nilai yang sipp dan dapat menjadi kebanggaan bersama :D
Amiiiinnn …. *malah jadi doa deh …
No comments:
Post a Comment
Thank's for reading this post. It's a pleasure of mine if you willing to share some comments about it :)
Feel free to comment anything. Love ya!
.Rafaela Maria Angelina Indra.