Ada banyak hal menjadi arti dari dua kata yang saya angkat menjadi judul ini, contohnya:
Cinta yang pertama kali kita rasakan (orang paling pertama di hidup seseorang membuatnya jatuh cinta)
Cinta yang pertama kali dijalin (pacar pertama)
Cinta yang paling berkesan dan unforgettable (enggak peduli pacar keberapa atau jatuh cinta yang keberapa)
Cinta yang “ajaib” (mengubah hidup seseorang, tapi cenderung ke positif perubahannya)
Dsb yang enggak mungkin saya sebutin semua di sini.
Namun, apa ya sebenarnya arti First Love atau Cinta Pertama itu?
Saya juga enggak bisa nentuin yang mana, tapi kalau saya pribadi sih, menurut saya,
First Love is the first person who really makes us feel and understand what love is and make us stand for it. *welehh malah sok bule … gampangnya,
Cinta pertama itu orang pertama yang bener-bener kita ngerasa dan ngerti apa itu cinta dan membuat kita kuat bertahan dengan cinta itu.
Kalau ditanya dari mana saya dapet teori ini, bisa dibilang harus mengulas pengalaman pribadi nih,, *jiahh curhat euyy…confession … :p
Sejauh ini (Juli 2010), saya udah pernah pacaran sama 2 orang (mantan) dan udah jalan beberapa bulan sama pacar saya yang sekarang. Kalau boleh sharing nih ya .. masing-masing jelas punya cerita tersendiri yang cukup membuat saya bisa membuka mata saya mengenai cinta.
…Mantan yang dulu jadi pacar kedua (codename: Nononk)…
Saya suka enggak enak hati kalau ingat dia. Alasannya, dia adalah korban kecerobohan saya. Kecerobohan macam apa? Kecerobohan salah mengartikan perasaan.
Yup, seems simple, but torturing enough. Gimana enggak? Saya tahu perasaan Nononk ke saya dulu itu yang cuma main-main, apalagi he was a good man,I gotta say. Jadi, enggak tega deh kalau kayak gitu. Kadang sampai berharap bisa memutar waktu ke hari di mana dia nembak saya, dan saya akan mengubah jawaban saya waktu itu. Huuuh, andai saja waktu itu saya sadar kalau perasaan sayang saya ke dia itu lebih dari seorang teman dekat. Oh iya, saya bisa dibilang jahat banget sama dia. Udah salah ngartiin perasaan, saya mutusin dia tepat anniversary 1 bulan hubungan kami. Tepat sampai jam dan menitnya. Gosh, what a cruel girl I was on that day.. x.x Apalagi masih keinget banget pada hari itu, dia jemput saya di sekolah dengan sumringahnya dan mengantar saya pulang dengan selamat hanya dengan alasan “kangen ngojekin pulang..” haduh-haduh … Sebelum putus juga saya udah jahat sama dia. Waktu malam tahun baru 2008-2009, dia ngadain pesta kecil-kecilan di rumahnya. Pada malam itu, dia udah niat banget ngenalin saya ke orangtuanya *wew .. tegang bukan main cuyy .. xp dan yang malah terjadi pada malam itu adalah saya sama sekali enggak menunjukkan kalau saya adalah pacar Nononk. Pikiran saya malah melayang-layang ke seorang cowok yang menjadi penyebab dari semua ini *nah lhoooo …. Dia itu … *jeng jeng jeng jeng … baca terus aja ke bawah …^^
…Mantan yang dulu jadi pacar pertama dan ketiga (codename: Jo)…
Oh yeah, Anda enggak salah baca kok. Saya emang menulis “pertama dan ketiga” dan itulah kenyataannya. Orang yang satu ini cukup panjang sih ceritanya, tapi akan saya buat sesingkat-singkatnya. Hhe. Hmmm… start dari mana ya? Ok, first, dia dulu pernah jadi teman dekat saya selama beberapa tahun, lalu dia tiba-tiba menghilang dari hidup saya. Dan di detik-detik terakhir sebelum saya pindah kota, dia muncul dan well, bodohnya saya, saya masih mau menjalin pertemanan dengannya padahal saya udah sakit banget waktu dia menghilang itu. Dan tahu enggak sih yang membuat saya jadi idiot kayak gitu? Hanya satu: rasa cinta saya ke dia selama bertahun-tahun. Oh iya, perasaan yang lama terpendam itu sempat bikin saya mikir kalau dia cinta pertama saya. Setelah saya pindah kota, hampir 3mingguan, dia menyatakan perasaan cinta, tapi dia pun bilang kalau dia bisa melakoni Long Distance Relationship (LDR) *haezz sok bule lagi kan… iya, deh, alias Pacaran Jarak Jauh (PJJ). Saya sih sebagai orang yang nyantai dan benci dengan pemaksaan, enggak keberatan sama sekali. Eh, tapi 4 hari setelah itu, dia nembak saya dan bilang mau coba untuk LDR. Nah, pekognya saya *hiaaa.. keluar deh bahasa jawanya … xp ,saya mau aja nerima dia padahal dia bilang kan ‘coba’. Beuhh .. buat perasaan kok coba-coba … Ya jadilah, hubungan kami cuma berlangsung selama 4 hari. Setelah itu, dia menghilang lagi. Tiba-tiba pada malam Natal 2008 (status saya: pacar Nononk), dia kirim sms natal, dan di situ saya baru sadar kalau saya masih sayang sama dia, bukannya sama Nononk. Yup, bener banget, Jo- lah yang bikin saya jadi ‘lupa diri’ waktu malam tahun baru sama Nononk -.- Sebulan setelah saya putus sama Nononk, Jo “datang lagi” ke kehidupan saya. Singkat cerita, kami HTS-an selama 13 hari dan kemudian pacaran selama 5 bulan kurang 5 hari. Lucunya, dia mutusin saya tepat 1 tahun dia pertama kali nyatain perasaan ke saya. Dia mutusin saya tanpa alasan dan dengan cara yang amat sangat enggak sopan dan enggak gentle dan dipastikan itu adalah tindakan yang disebut “jangan harap mantan yang diputusin itu sudi berhubungan baik lagi denganmu meski sebatas teman”. Itu terbukti selama beberapa bulan saya enggan banget baik-baik sama dia. Hhe. Bahkan perasaan cinta yang dulu terasa kuat dan susah dilupakan, perlahan-lahan menguap. Yup, menguap, bukan menghilang. Kalau menghilang, berarti ada kemungkinan ditemukan lagi kan? Tapi kalau menguap, ya udah, enggak bakal balik lagi. Hoho. Dan bersama dengan itu, predikat Cinta Pertama tampaknya otomatis ikut menguap. Hhe. Kemudian …. *next story …
…Pacar hingga sekarang, ya udah tahu donk pasti dia orang keberapa yang jadi pacar (codename: KoDokH)…
Dia mengubah hampir segalanya. Dia yang membangkitkan saya dari segala “keterpurukan” saya pasca putus dari Jo. Dia yang buat saya bisa tersenyum lagi dan semangat lagi untuk hidup. Banyak hal dari diri saya yang tadinya buruk banget, kacau, hingga saya sendiri ngerasa saya enggak akan bisa pulih, tapi semua itu satu persatu dihapus oleh KoDokH. Dia bahkan bisa mengantarkan saya ke banyak hal yang saya cari sedari lama. Dia benar-benar membuat dunia saya baru dan indah, meskipun enggak terelakkan juga kalau saya pernah dodol banget waktu dia PDKT sama saya. Hihi. Rasanya malu banget kalau inget ini. Saya sebenarnya enggak butuh waktu lama untuk bisa percaya sama dia, dan saya selalu merasa nyaman sama dia. Rasa nyaman itu adalah rasa nyaman yang terbaik yang pernah saya rasakan, meskipun si KoDokH itu Cuma hadir sebatas via sms dan telepon berhubung dia mengambil studi di luar kota. Nah, dodolnya saya, saya enggak nyadarin langsung perasaan itu. Saya baru nyadar waktu KoDokH sempet hilang dari hari-hari saya setelah saya ‘usir’. Kenapa saya ‘usir’ dia? Alasannya, saya takut perasaan dia ke saya makin bertambah sedangkan saya enggak ada *(belum nyadar ding, benernya) perasaan ke dia. Saya dengan situasi yang enggak sadar sama perasaan sendiri itu juga sempat takut saya nanti malah nerima KoDokH kalau dia nembak saya hanya karena saya salah mengartikan perasaan lagi. Huuuhhh … Tapi setelah KoDokH hilang itu, saya bener-bener nyesel dan merasa kehilangan. Perlahan tapi pasti, saya pun menyadari kalau saya jatuh cinta sama dia. Dia udah buat saya merasakan cinta yang bener-bener cinta. Saya pun mengerti apa arti cinta sebenarnya. Saya sampai hampir putus asa dan memilih mengalah saat dia bercerita tentang masa lalunya yang bertema cinta dan saat itu kesan yang saya dapat adalah sebenarnya dia masih mengharap cinta masa lalunya itu. Saya memang sakit waktu itu, tapi saya cuma mau dia bahagia, dan jika dia bahagia dengan mendapatkan cinta masa lalunya itu, saya akan mengalah. Tapi ternyata saya salah. Dia sudah jauh dari sana, tetapi dekat dengan saya. Dia malah sudah duluan memutuskan kalau memang enggak secuil pun saya mencintai dia, dia akan menunggu saya sampai kapan pun *wew .. daleeeem ,, sweet,, tapi pedih juga dengernya … T.T Dan dari kata-kata itulah saya yakin kalau perasaan KoDokH buat saya bener-bener tulus. Hingga sekarang, saya yakin bahwa saya udah menempatkan gelar “Cinta Pertama” dengan benar, yaitu pada KoDokH. Selain itu, dia meyakinkan saya dengan bersedia lahir batin untuk LDR dan itu hal yang WOW bagi saya, secara manusia sebelum dia yang pacaran dengan saya kan enggan gitu sebenernya untuk LDR. hhe. Yang bisa saya harap sekarang adalah, saya tidak akan kehilangan dia lagi, karena dia yang terbaik untuk saya. <3
Jadi sebenarnya arti dari Cinta Pertama itu apa sih?
Hmmm kalau saya bilang, setiap orang mungkin punya versi berbeda, tapi mereka sendirilah yang akan menemukannya seiring mereka menjalin hubungan cinta dalam hidup mereka : )
Itu tadi adalah versi saya, gimana dengan versi lainnya? Biarlah masing-masing pribadi mencari dan menemukannya …
No comments:
Post a Comment
Thank's for reading this post. It's a pleasure of mine if you willing to share some comments about it :)
Feel free to comment anything. Love ya!
.Rafaela Maria Angelina Indra.